Langsung ke konten utama

Alloh Maha Pencipta (Al - Kholiq)

Ayo anak-anak, cari sebanyak-banyaknya ciptaan Alloh di sekitar kita
Asyik ... jalan-jalan ....


Dapat ustadz, ini ada sapi hehe ...

(Pendidikan Islam kelas 2 semester 2)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Hidayatullah Palangka Raya

SD Integral Hidayatullah Palangka Raya adalah salah satu sekolah Integral Hidayatullah yang berada di bawah naungan Jaringan Sekolah Integral Hidayatullah Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Palangka Raya Kalimantan Tengah. Didirikan pada tanggal 1 Juli 2009, Bertepatan dengan Hari Rabu tanggal 8 Rajab 1430 H. Yang berlokasi di jalan Danau Rangas (Jl. Cilik Riwut km 6,5) Komplek Pondok Pesantren Hidayatullah Palangka Raya Kenapa SD Integral SD adalah tingkatan sekolah dasar setelah tingkat taman kanak-kanak, untuk anak dengan interval umur 6 sampai 12 tahun. Sedangkan Sekolah Integral merupakan sekolah yang memadukan antara program pengembangan dan pembentukan aspek anak didik yang kemudian diintegrasikan menjadi: 1.Integrasi keyakinan, pikiran dan tindakan; 2.Integrasi kecerdasan IQ, EQ, dan SQ; 3.Integrasi sumber pelajaran Aqidah, Syariah, dan Akhlak; 4.Integrasi lingkungan belajar sekolah, keluarga, dan masyarakat; 5.Integrasi tujuan taqwa, cerdas dan mandiri. Visi Excelent With I

Taqwa

Oleh Rezky charisma Nurrochim (Kelas 2 tahun 2011/2012) Wahai manusia Bertaqwalah kepada Tuhanmu Yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu Adam Dan Alloh menciptakan pasangannya Hawa Dari dirinya Dan dari keduanya Alloh memperkembangbiakkan Laki-laki dan perempuan yang banyak Bertaqwalah kepada Alloh Yang dengan namaNya kamu saling meminta Dan peliharalah hubungan kekeluargaan Sesungguhnya Alloh selalu menjadi dan mengawasimu

Kecerdasan Anak Tidak Terkait dengan Hasil Tes

Oleh ; Munif Chatib Pernahkah kita sebagai guru atau orangtua terjebak dalam situasi seperti  di bawah ini. Dengan tangan gemetar, anak kita memberi secarik kertas hasil ulangan harian matematikanya. Gemetar dan mulai terisak, sebab dapat nilai 5. Bayangkan! Pasti banyak dari kita yang juga gemas dan mungkin ikut menangis melihat hasil kerja anak kita. “ Ya Allah nak …ini tahun udah hampir 2010 matematika dapat 5? Sudah gak musim nak! Kalau kamu begini terus nanti kamu jadi apaaaaa!!! Biasanya adegan selanjutnya adalah anak dengan pasrah terdiam menampung amarah orangtua baik bola salju bergulir. Bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan ‘pemukulan’ Saya sendiri heran, kejadian di atas ternyata masih banyak dialami oleh orangtua yang mempunyai background pendidikan yang lumayan tinggi, bahkan S2. Mengapa susah sekali memberi pemahaman kepada para orangtua bahwa kesuksesan dan kecerdasan anak kita sama sekali tidak terkait dengan hasil tes-tes standar. Mengapa tidak terkait?  Ada dua al